click to enable zoom
loading...
Saat ini properti yang dicari belum tersedia, silahkan coba lagi nanti.
open map
View Roadmap Satellite Hybrid Terrain My Location Fullscreen Prev Next
Your search results

Menciptakan Infrastruktur Air yang Berkelanjutan dengan Kemitraan Strategis

Posted by tondosusanto on April 14, 2021
0

Oleh: Katharine E. Morgan, Presiden ASTM International

 

Air merupakan komponen yang sangat penting untuk kesehatan populasi, lingkungan, dan ekonomi. Badan-badan regional dan global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menegaskan betapa pentingnya peran air dalam kemajuan sosial-ekonomi.

Dalam konteks pandemi global ini, cuci tangan dengan benar sangat disorot sebagai praktik utama untuk mendukung kesehatan, sehingga peran dari infrastruktur air menjadi lebih penting.

Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia yang siap untuk tumbuh sebagai pusat ekonomi. Kini, Indonesia menghadapi tantangan untuk memperluas infrastruktur airnya. Dalam Strategi Kemitraan Negara untuk Indonesia (2020 — 2024), ADB mencatat penguatan ketahanan Indonesia sebagai salah satu dari tiga prioritas negara dan mengidentifikasi keamanan air sebagai salah satu komponen ketahanan.

Baca Juga: Menyingkap Green Business dengan Konsep Triple Bottom Line

Tidak hanya ADB, Pemerintah Indonesia juga mengakui peran kunci dari infrastruktur air. Rencana Strategis 2020 — 2024 memaparkan tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyediakan akses air minum yang aman bagi seluruh rakyat Indonesia dan akses aman ke sanitasi air yang baik bagi 90% penduduk dalam jangka waktu tersebut.

Pada dasarnya, ekosistem air memiliki infrastrukturnya sendiri. Menciptakan, mengembangkan, dan memelihara ekosistem air yang berkelanjutan adalah tugas yang kompleks. Dari perencanaan hingga pelaksanaan, setiap langkah membutuhkan pertimbangan yang cermat, termasuk desain, material, konstruksi, pengetahuan tenaga kerja, inspeksi, dan sertifikasi.

Walaupun konteks Indonesia dapat dikatakan unik dari segi geografi, iklim, kebijakan, dan sumber daya, Indonesia tetap harus mengacu ke landasan fundamental sistem infrastruktur air yang dapat diterapkan secara luas.

Dalam hal ini, komponen mendasar untuk sukses dalam membangun, mengelola, dan memelihara infrastruktur air yang baik adalah sistem kode dan standar teknis. Seiring dengan kemajuan Indonesia dalam memperluas infrastruktur air, Indonesia dapat mempercepat proses dengan memanfaatkan pengalaman negara lain dalam hal kode dan standar.

Dalam infrastruktur air, kode bertujuan untuk menetapkan tingkat keselamatan dan kinerja minimum, sedangkan standar memberikan rincian untuk mencapai hasil yang maksimal.

Kedua komponen ini mencerminkan praktik terbaik yang telah disepakati dan dapat berkembang seiring adanya inovasi baru dari pembaruan teknologi. Dengan mengandalkan kode dan standar, pemangku kepentingan sektor publik dapat merancang, mengadakan, menegakkan, dan mengatur segala proses terkait infrastruktur air secara efisien dan dengan keyakinan.

Baca Juga: Wavin Rilis Pipa Low-Noise Generasi Terbaru, Berikut Keunggulannya

Saat ini, terdapat dua organisasi dengan lebih dari dua abad pengalaman yang dapat memberikan informasi teknis, wawasan dan masukan untuk pengembangan infrastruktur air di Indonesia.

Pertama adalah ASTM International (ASTM), sebuah organisasi pengembangan standar internasional, dan International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO), sebuah asosiasi dagang yang berfokus pada aspek teknis industri perpipaan dan mekanik.

Keduanya memiliki perjanjian formal dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan telah berhubungan langsung dengan kementerian terkait. Keduanya juga telah menandatangani Nota Kerja Sama sejak Juli 2020 yang menekankan kolaborasi untuk memajukan solusi yang berkelanjutan untuk air, sanitasi, dan kebersihan di ASEAN.

ASTM dan IAPMO telah menyediakan konten teknis, layanan, dan pelatihan bersponsor yang telah diterapkan secara langsung atau diadaptasi oleh BSN untuk mendukung infrastruktur air di Indonesia.

Contohnya adalah pengembangan dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8153: 2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung dan penerapan standar ASTM oleh BSN untuk pipa poli-vinil yang digunakan dalam pipa saluran pembuangan dan sambungan pipa.

BSN tidak hanya membahas mengenai efisiensi air untuk produk seperti perlengkapan pipa, tetapi juga menawarkan parameter pada fungsi perlengkapan seperti flush.

Standar ASTM ini memberikan spesifikasi untuk perpipaan yang digunakan untuk drainase bawah tanah dari limbah dan air permukaan. Panduan ini digunakan oleh arsitek, penentu, kontraktor, pemasang, dan inspektur untuk memastikan kualitas selama proses pemasangan sistem plambing pada bangunan gedung.

Dengan persyaratan menjadi komponen rutin konstruksi dan retrofit bangunan, keberlanjutan dalam lingkungan bangunan akan meningkat dan menghasilkan dampak yang positif.

Perubahan sekecil apapun dapat tumbuh secara eksponensial di ribuan konstruksi bangunan dan mendukung ekosistem air yang berkelanjutan. Hal ini adalah salah satu dari banyak contoh yang menekankan pentingnya akses ke sumber daya teknis.

Pertukaran informasi dan wawasan teknis ini sangat menguntungkan bagi lembaga Pemerintah Indonesia, warga negara, serta pemangku kepentingan di industri ini.

Keuntungan yang dimaksud, seperti efisiensi, ekonomi, inovasi kualitas dan konsistensi dapat terwujud dengan baik jika Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sektor swasta.

Baca Juga: Moment of Truth, Jadikan Konsumen Berkesan

Kemitraan ini memungkinkan industri lokal dan pemerintah untuk belajar dengan cepat, menerapkan teknologi yang lebih baru, merancang peraturan yang konvergen, dan mengerahkan sumber daya untuk mendukung kegiatan seperti pengembangan tenaga kerja, inspeksi, dan sertifikasi.

Menciptakan infrastruktur yang memberikan air bersih, mengolah air limbah, dan menopang sumber daya bukanlah hal mudah. Namun, Indonesia dapat memperlancar proses ini jika pemerintah lebih terbuka terhadap kerja sama serta menerapkan pengetahuan dan layanan dari kerja sama tersebut yang telah terbukti berhasil.

***

Katharine E Morgan adalah presiden ASTM International, salah satu organisasi terbesar di dunia untuk pengembangan standar konsensus sukarela internasional. Morgan mempunyai tiga dekade pengalaman dalam peran strategis dan managerial di ASTM.

Morgan adalah wakil ketua National Institute for Building Sciences’ Consultative Council dan juga memegang gelar master dalam administrasi bisnis dari Widener University di Chester, Pennsylvania.

Leave a Reply

Compare Listings