IKEA Luncurkan Children Care for the Environment
PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — IKEA Indonesia berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation meluncurkan program Indonesian Children Care for the Environment (ICCFTE), Rabu (17/3/2021).
Kolaborasi ini terbentuk berkat keyakinan yang sama bahwa makanan terlalu berharga untuk dibuang.
Baca Juga: Begini Cara IKEA Indonesia Sukses Kurangi 31 Persen Limbah Makanan
Adapun kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan ritel yang menjual perabot rumah asal Swedia tersebut untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang, yang salah satunya adalah mengurangi limbah makanan melalui inisiatif Food is Precious.
Sementara program Indonesian Children Care for the Environment ditujukan untuk mengedukasi anak-anak untuk menghargai makanan, serta tentang pengajaran pengelolaan limbah makanan.
Salah satu rangkaian dari program ini adalah peluncuran buku cerita anak-anak berjudul “BANA – Si Pisang Berjalan-Jalan”.
Buku ini merupakan bentuk nyata dari inisiasi ICCFTE yang disampaikan melalui pendekatan yang menarik untuk anak-anak.
Buku BANA – Si Pisang Berjalan-Jalan sendiri bercerita tentang karakter pisang bernama Bana yang ingin berguna bagi lingkungan sekitar.
Baca Juga: Traveloka Campus, Kantor Pusat Traveloka di BSD Green Office Park
Buku ini menggambarkan kisah Bana dan teman-temannya selama perjalanan hidup sejak dipetik hingga dikonsumsi.
Buku ini diluncurkan dengan harapan agar anak dapat lebih menghargai setiap makanan agar tidak terbuang sia-sia, serta mengerti akan pemanfaatan limbah makanan untuk dijadikan produk lain yang turut bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Buku BANA – Si Pisang Berjalan-Jalan dapat diunduh secara gratis di laman situs IKEA di link berikut dan Greeneration Foundation.
“Kami selalu percaya bahwa makanan terlalu berharga untuk dibuang. Hal ini yang menjadi semangat kami untuk terus mengedukasi publik tentang pentingnya menghargai setiap makanan dan mengurangi limbah makanan. Kami juga yakin pengetahuan ini harus diajarkan sejak dini, oleh karena itu IKEA Indonesia bersama Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation hari ini memperkenalkan program ICCFTE,” ujar Food Commercial Manager IKEA Indonesia, Ririh Dibyono.
“Kami mengajak orang tua untuk mendidik anak-anak dan menanamkan kebiasaan baik untuk menghargai makanan melalui cara-cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Hal ini juga menjadi salah satu upaya IKEA untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang,” tambahnya.
Mengelola Limbah Makanan
Layanan IKEA Food telah dinikmati oleh 680 juta pelanggan di seluruh dunia. Maka dari itu, IKEA mengemban tanggung jawab besar untuk mengelola limbah makanan dengan tepat.
IKEA berupaya untuk mengurangi limbah makanan berskala industri dengan menggunakan hierarki pengelolaan limbah sebagai pedoman. Di dalam hierarki pengelolaan limbah tersebut, IKEA fokus pada upaya pencegahan dan daur ulang.
Salah satunya dengan menggunakan teknologi waste watcher, sistem timbangan pintar yang dapat mengukur dan merekam limbah pangan yang dihasilkan setiap harinya.
Baca Juga: 3 Rusun di NTT Siap Dibangun Dekat Fasilitas Pendidikan
Selanjutnya, IKEA akan menganalisa cara terbaik untuk mengurangi limbah yang dihasilkan berdasarkan laporan tersebut.
Dengan menggunakan sistem penimbangan ini, IKEA Food berhasil mengurangi limbah makanan sebesar 31% atau setara dengan 15,000 makanan tahun 2019 hingga 2020.
Sebagai tambahan, IKEA Food bersama Waste4Change juga secara aktif mengelola limbah makanan yang dihasilkan dari dapur untuk menghindari limbah makanan berakhir di TPA dengan mengolah kembali menjadi sumber energi lain seperti kompos.
Tahun ini, bersama dengan Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation, IKEA Indonesia berinisiasi untuk menjangkau anak-anak dalam edukasi limbah makanan dengan program ICCTFE.
Dalam program ICCFTE ini, IKEA menggandeng Greeneration Foundation, organisasi non-profit yang fokus pada pemanfaatan media kreatif dan adaptif dalam mengubah perilaku manusia untuk menerapkan konsumsi dan produksi berkelanjutan di Indonesia.
“Kami percaya kesadaran akan limbah makanan baik diajarkan oleh orang tua kepada anak sejak usia sedini mungkin. Oleh karena itu, kami sangat senang mengetahui ada perusahaan seperti IKEA yang memiliki kepedulian yang sama. Lewat ilustrasi yang menarik dan pesan yang mudah dimengerti dalam buku cerita anak ‘BANA – Si Pisang Berjalan-jalan’, kami yakin perilaku anak akan perlahan berubah, dan mereka akan lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi,” jelas Head of Program Division Greeneration Foundation, Muhammad Fahrian Yovantra.
Berbagi visi dan misi yang sama dengan IKEA dalam menciptakan kehidupan yang berkelanjutan, Kedutaan Besar Swedia juga percaya bahwa perubahan dapat dilakukan oleh semua orang, bahkan anak-anak sekalipun.
Baca Juga: REI Diharapkan Dorong Program Sejuta Rumah
“Swedia memiliki misi untuk menciptakan masyarakat bebas limbah, sehingga manajemen limbah dan daur ulang adalah identitas kami. Merupakan suatu kehormatan bagi Kedutaan Besar Swedia untuk dapat turut andil dalam program ICCFTE. Kami pun sadar bahwa edukasi akan lingkungan penting untuk dipelajari sejak dini. Oleh karena itu, kami bangga dapat memperkenalkan buku cerita anak ‘BANA – Si Pisang Berjalan-jalan’ ke orang tua dan anak Indonesia,” ucap Project Officer Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Natasha Kindangen.