FLPP 2020 Capai 109.253 Unit, Tertinggi Kedua Sejak 2010
PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2020 sudah ditutup, yang mencapai 109.253 unit. Pencapaian FLPP 2020 tersebut tertinggi kedua sejak FLPP mulai digulirkan, tahun 2010 lalu.
Adapun tertinggi dicapai pada tahun 2011 lalu, yakni sebanyak 109.593 unit. Berturut-turut, tertinggi ketiga, keempat, dan seterusnya dicapai pada tahun 2013 sebanyak 102.714 unit, tahun 2019 sebanyak 77.835 unit, dan tahun 2015 sebanyak 76.489 unit.
Baca Juga: Penyaluran Dana FLPP 2020 Ditutup dengan Realisasi 106,59%
Menyusul dari bawah selanjutnya adalah tahun 2014, dimana Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR telah menyalurkan dana FLPP untuk membangun sebanyak 76.058 unit rumah.
Kemudian tahun 2012 sebanyak 64.785 unit, diikuti tahun 2016 sebanyak 58.469 unit, tahun 2018 sebanyak 57.939 unit, tahun 2017 sebanyak 23.763 unit, serta tahun 2010 sebanyak 7.798 unit.
“Sehingga total penyaluran dana FLPP satu dekade mencapai 764.856 unit dari dana senilai Rp55,598 triliun,” ujar Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin dalam keterangannya.
Untuk tahun 2021 ini, kata dia, penyaluran dana FLPP akan lebih tinggi lagi, yakni mencapai Rp19,1 triliun untuk sebanyak 157.500 unit rumah.
Baca Juga: Sah! Berikut 30 Bank Penyalur KPR FLPP 2021
Dana terebut, nantinya akan disalurkan oleh 30 bank pelaksana yang telah melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) pada Desember lalu.
Jumlah bank pelaksana yang menyalurkan dana FLPP tahun 2021 ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 42 bank.
Namun awal tahun 2021 ini, lanjut Arief, PPDPP masih membuka peluang kepada bank-bank lain untuk segera bergabung jika sudah memenuhi standar dan persyaratan yang ada.
Baca Juga: Tutup 2020, Program Sejuta Rumah Capai 965.217 Unit
“Kemungkinan besar dalam beberapa waktu dekat ini masih ada tambahan bank pelaksana yang akan melakukan PKS dengan PPDPP jika mereka sudah memenuhi persyaratan yang ada,” tambah Arief Sabaruddin.
