Begini Penampakan Homestay di Lombok, dari Rumah Warga yang Dibedah
PropertiTerkini.com, (LOMBOK) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan sebanyak 915 rumah tidak layak huni (RTLH) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagian dari rumah-rumah tersebut akan berfungsi sekaligus sebagai homestay, guna mendukung pariwisata juga ajang MotoGP di Lombok yang rencananya akan dihelat Oktober 2021 mendatang.
Baca Juga: Kemendes Bakal Bangun Ratusan Homestay di Mandalika
Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, KM Arsyad mengatakan, kegiatan bedah rumah tersebut merupakan bagian dari Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang juga dilaksanakan untuk mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata di masa pandemi, khususnya di Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika, Lombok.
“Kami telah menyelesaikan 915 RTLH menjadi rumah yang layak huni melalui Program Sarhunta guna mendukung ajang MotoGP di NTB,” ujar KM Arsyad saat memberikan penjelasan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno di NTB beberapa waktu lalu.
Arsyad menerangkan, dari 915 rumah yang dibedah tersebut, sebanyak 817 unit dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah.
Baca Juga: Dorong Program Sarana Hunian Pariwisata, 2.750 Rumah Akan Dijadikan Homestay
Adapun lokasi bedah rumah dilaksanakan di sepanjang koridor masuk Kawasan Mandalika sebanyak 517 dan sekitar 300 unit rumah lainnya dibedah untuk rumah singgah dan homestay, serta usaha lainnya guna mendukung pariwisata. Sedangkan sisanya sebanyak 98 unit dibangun di Kabupaten Lombok Utara.
“Total anggaran pelaksanaan Program Sarhunta untuk 915 unit rumah tersebut, sekitar Rp62,22 miliar,” terangnya.
Lebih lanjut, Arsyad menjelaskan 300 rumah yang akan dijadikan homestay itu tersebar di beberapa lokasi, antara lain Kute, Grupuk, Sukadana dan Selong Balanak. Sisanya sebanyak 98 tersebar di Kabupaten Lombok Utara dan Tiga Gili Tramena yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Arsyad juga berharap kepada pemerintah daerah dan para penerima bantuan bedah rumah serta homestay dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk dapat menjaga, mengelola dan memanfaatkan rumah tersebut dengan baik.
Baca Juga: Bukit Cinta Rawa Pening dan Gedong Songo Rampung Dipugar, Ini Penampakannya
Apalagi rumah yang dibedah tersebut memiliki desain yang unik dan memiliki karakter tradisional namun memiliki fasilitas yang memadai untuk rumah singgah atau homestay bagi wisatawan.
“Kami berharap melalui Program Sarhunta ini selain rumah masyarakat menjadi lebih layak huni juga dapat mendukung fungsi pariwisata serta usaha lainnya, sehingga dapat memberikan keuntungan di daerah tujuan wisata,” katanya.
Pada kegiatan tersebut, Direktur Rumah Swadaya bersama Menparekraf juga meninjau sejumlah rumah warga di Desa Gerupuk, Lombok Tengah yang telah selesai dibedah.
Rencananya rumah-rumah tersebut didesain sebagai homestay untuk para wisatawan yang akan berkunjung menyaksikan perhelatan MotorGP Mandalika.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang telah mendesain rumah warga yang sederhana namun terlihat mewah serta memiliki nuansa tradisional dan dapat menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan.
Baca Juga: Mitra Raya Group Akan Bangun Ikon Wisata Baru di Batam
“Konsep penginapan ini sangat baik karena dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap namun dengan harga sewa yang terjangkau. Hal ini merupakan wujud nyata pembangunan infrastruktur yang berkeadilan karena masyarakat bersama pemerintah membangun rumah swadaya yang baik dan dapat menjadi tempat usaha bagi warga lokal,” terangnya.