click to enable zoom
loading...
Saat ini properti yang dicari belum tersedia, silahkan coba lagi nanti.
open map
View
Roadmap Satellite Hybrid Terrain
My Location Fullscreen Prev Next
Your search results

5 Tahun Terakhir, Marketing Sales Ciputra Development Turun

Posted by Pio on December 4, 2020
0 Comments

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melaporkan kinerja keuangan perusahaan hingga kuartal III 2020. Selama sembilan bulan tahun ini, pendapatan perusahaan menurun 9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba kotor juga mengalami penurunan sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, demikian juga pada laba operasi yang turun 29% (YoY).

Baca Juga: Hingga Oktober, Agung Podomoro Catat Marketing Sales Rp2,5 Triliun

“Sementara laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk laba bersih juga turun 44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau tahun ini sebesar Rp232 miliar,” ungkap Direktur Utama CTRA, Candra Ciputra, dalam acara Public Expose CTRA 2020, di Jakarta, Kamis (3/12).

Melihat lebih rinci pada sisi pendapatan, juga terjadi penurunan. Untuk pengembangan properti, terjadi penurunan sebesar 2%, yakni dari Rp3,27 triliun di sembilan bulan 2019 lalu, menjadi Rp3,21 triliun di September 2020 ini.

“Sebenarnya untuk penjualan rumah, ruko, dan kavling tanah meningkat 13%, namun pada produk apartemen dan kantor strata turun cukup besar, yakni masing-masing 70% dan 1%,” terang Candra.

Baca Juga: Marketing Sales BSDE Capai Rp4,7 Triliun di 9 Bulan 2020

Dari sisi pendapatan berulang juga turun sebesar 26%, dimana kontribusi terbesar adalah hotel 58%, mal 30%, rumah sakit 22%, kantor sewa 10%, dan lainnya 57%.

“Sehingga total pendapatan menurun 9% dari Rp4,655 triliun pada akhir September 2019 menjadi Rp4,240 triliun pada periode yang sama tahun ini,” ucap Candra.

Selanjutnya adalah kontribusi pendapatan per sektor. Candra menjelaskan, untuk rumah, ruko, dan kavling tanah adalah 64%, kantor strata 8%, apartemen 4%, mal 10%, hotel 3% dan lainnya 11%.

“Jadi total pengembangan properti sektor rumah, kantor strata dan apartemen adalah 76%. Sisanya dari pendapatan berulang 24%,” ujarnya.

Sedangkan dari pendapatan per lokasi, Jakarta dan sekitarnya mendominasi 45%, kemudian Surabaya dan sekitarnya 19%, kota lain di Jawa 21%, Sumatera 8%, Sulawesi 4% dan lainnya 3%.

Marketing Sales

Untuk diketahui, pada tahun ini, Ciputra Development telah meluncurkan dan mengembangkan klaster atau tower baru yang tersebar di 7 proyek, dengan total presales (marketing sales) sebesar Rp778 miliar, atau 21% dari pencapaian sembilan bulan di 2020.

“Sehingga total presales selama sembilan bulan pertama di tahun ini adalah Rp3,8 triliun atau 83% dari target yang telah direvisi untuk tahun ini,” terang Candra.

Pencapaian ini diperoleh dari penjualan rumah hunian dan tanah kavling sebesar Rp3,4 triliun sedangkan sisanya dari penjualan ruko, apartemen, dan perkantoran.

Baca Juga: Fokus Jual Rumah Harga Terjangkau, Marketing Sales Lippo Karawaci Naik 100 Persen

Jika dilihat dari beberapa tahun sebelumnya, marketing sales CTRA memang mengalami tren penurunan. Tahun 2016 misalnya, pencapaian marketing sales Ciputra Development sebesar Rp7,186 triliun, 2017 naik menjadi Rp7,640 triliun, kemudian selanjutnya turun menjadi Rp6,363 triliun di 2018, dan Rp6,131 triliun di 2019.

“Semula di tahun 2020 kami punya target Rp6,7 triliun, sehingga harusnya grafik presales meningkat. Namun sebagai dampak dari pandemi, maka kami revisi menjadi Rp4,5 triliun,” jelas Candra.

Menurut Candra, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait meluasnya dampak penyebaran Corona Viruses Diseases (Covid-19) menjadi penyebab utama turunnya pendapatan perusahaan pada kuartal III 2020 ini.

Meski demikian, dia melanjutkan, Ciputra Development melihat adanya tren yang cukup meyakinkan terlihat dari kenaikan angka marketing sales yang cukup signifikan, yakni Rp548 miliar di bulan Juli, Rp552 miliar di Agustus, dan Rp654 miliar pada September.

Baca Juga: Penjualan Perumahan DKI Naik, Wilayah Lain Turun

“Kami berharap bahwa tren positif ini dapat diteruskan sampai akhir tahun untuk mencapai target marketing sales sebesar Rp4,5 triliun,” katanya.

Dilihat dari segi cara pembayaran pun meningkat dari tahun ke tahun untuk skema KPR. Tahun 2016, konsumen yang memilih cara bayar dengan KPR adalah 49%, di 2019 menjadi 53%, dan di sembilan bulan 2020 sudah mencapai 53%.

“Untuk harga-harga, khususnya di bawah Rp2 miliar, penjualannya juga meningkat dari tahun ke tahun. Terakhir di tahun lalu ada 73% dan selama sembilan bulan 2020 ini di kisaran 62%,” terang Candra.

Klaster Baru

Direktur Perseroan sekaligus Sekretaris Perusahaan Tulus Santoso menambahkan, untuk mendukung pencapaian target marketing sales di 2020, CTRA meluncurkan klaster-klaster baru di proyek-proyek yang sedang berjalan.

Klaster-klaster yang telah diluncurkan hingga kuartal III-2020 meliputi klaster Elecio di proyek CitraGarden Puri Jakarta Barat; Klaster Benoa, Ayodya dan Seminyak di proyek Citra Maja Raya; Ruko Academia, Klaster Avante, dan Klaster Viale di proyek CitraRaya Tangerang; Klaster Orinoco di proyek Citra Sentul Raya; Ruko Delft Shop Office di proyek CitraLand City Losari Makassar.

“Peluncuran klaster baru di proyek tersebut sukses karena produknya sangat diminati konsumen. Hal ini tak terlepas dari pengalaman dan reputasi Grup Ciputra dalam mengkaji pasar, persiapan tim digital marketing, infrastruktur jaringan database dan kerja sama tim sales yang baik, serta pengembangan konsep produk yang ditawarkan. Untuk kuartal IV-2020, kita akan terus meluncurkan klaster-klaster baru dengan berfokus pada segmen pasar menengah ke bawah,” kata Tulus.

Baca Juga: Minat Beli Rumah Mewah Tetap Tinggi, Ini Buktinya!

Menjawab pertanyaan terkait penyesuaian produk semasa pandemi, baik dari segi harga maupun desain, Direktur Ciputra, Budiarsa Sastrawinata menjelaskan, jauh sebelum pandemi Covid-19, Ciputra Group juga telah mengembangkan dan memasarkan produk-produk dengan harga di bawah Rp2 miliar.

“Produk-produk tersebutlah yang menjadi konsentrasi kami selama pandemi ini, karena memang sangat diminati. Sementara dari desain juga kami melakukan beberapa penyesuaian, tetapi baru akan diaplikasikan di tahun depan. Semua ini kami lakukan, tentu dengan memperhatikan perubahan dari gaya hidup saat ini atau yang disebut dengan new normal,” terangnya.

Leave a Reply

Compare Listings